Tak sulit untuk mendapatkan visa India. Kelalaian sedikit membuat saya ‘terpaksa’ menerima pinjaman uang dari mantan pebulutangkis ‘Smash 100 watt’, Haryanto Arbi.
Pagi itu saya minta izin untuk datang terlambat ke kantor. Tujuannya untuk membuat visa di Kedutaan India untuk liputan Piala Thomas Uber 2014 di New Delhi.
Ya, saya memilih untuk mengurus visa di Jakarta, bukan visa on arrival dengan pertimbangan utama agar saat menjejak New Delhi tak repot lagi.
Lagipula lokasi kantor Kedutaan India di kawasan Kuningan tak jauh dari tempat saya tinggal. Selain itu, katanya ada mi ayam enak dekat-dekat situ.
Semua formulir sudah saya siapkan sejak malam. Tiket dan booking hotel sudah beres.
Tidak sulit kok, cukup klik ke www.indianembassyjakarta.com dan pilih visa & passport dan bakal mengarah ke indianvisaonline.
Semua prosedur dan persyaratan tercantum di dalamnya. Termasuk permintaan foto berlatar belakang putih. Jangan lupa kalau sudah mengisinya kemudian di cetak di atas kertas HVS.
Nah, persoalan terjadi saat saya sudah masuk ruang pembuatan visa. Eh, ruangannya ternyata amat sederhana dan kuno, malah cenderung muram. Setelah memasuki pagar dengan keamanan yang levelnya biasa-biasa saja, saya seolah masuk ke tahun 1990-an.
Setelah duduk mengantri, ternyata saya baru ‘ngeh’ kalau ada syarat yang tidak ada bocorannya di web mereka. Yakni, pembayaran visa senilai Rp 895.000 (nominal untuk visa bekerja) tidak bisa gesek atau kartu kredit. Harus tunai.
Lha… saya hanya membawa uang tunai Rp 300 ribuan. Akhirnya saya putuskan untuk menitipkan berkas di sana, kemudian saya akan mencari ojek untuk ke ATM terdekat.
Beruntung seseorang di sebelah saya membaca kebingungan ini. Dia Mas Arbi.
“Kenapa Mbak?” tanya dia.
“Ini mas mau ambil uang ke ATM, ternyata harus bayar tunai enggak bisa gesek.”
“Pakai uang saya dulu, Mbak. Berapa ya. Ada kok kayaknya,” kata Mas Arbi sambil membuka dompet.
Peluang yang amat bagus. Saya tak perlu keluar gedung.
“Oke, boleh Mas. Saya pinjam dulu ya, nanti saya transfer,” kata saya.
Akhirnya perkara pembayaran visa selesai dan proses lainnya beres.
Memang sih ada ganjalan sedikit saat mereka menanyakan undangan dari pihak penyelenggara Piala Thomas Uber. Tapi, setelah saya yakinkan kalau memang ada event di sana dan ada surat-menyurat dengan BWF proses lancar.
Saya tak sabar untuk menyapa Incredible India! di atas tanah mereka.
Eh saya masih harus transfer ke rekening Mas Arbi dulu dink…. (Bersambung)
Baca juga:
Merasakan kemegahan Taj Mahal dari dekat
Agra Fort, bonus perjalanan menuju Taj Mahal
wah india 😀 pengen kesana juga, pengen cobain naik kereta di India!
aku juga ga naik kereta ih pas ke sana……katanya serem hahahaha
hahah, jangan yang ekonomi, cobain yang kereta wisata indian luxury railways itu loh 😛
nah itu wajib dicobak dah….semoga ada penugasan lagi ke India
[…] Baca juga: Soal membuat visa ke India […]
[…] Soal mengurus visa ke India […]